Pada masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, adalah masa dimana
pada saat itu bisa dikatakan bangsa arab adalah bangsa yang sangat
keras dan kejam. Sebelum datangnya Islam, masyarakat bangsa arab
mempunyai anggapan yang bahwa siapa yang kuat dialah yang berkuasa,
dan yang kalah akan menjadi budak - budak mereka.
Nabi Muhammad SAW, lahir di Mekah pada 20 Agustus 570 M, atau 12
Rabiul Awal tahun gajah, yang bernama lengkap Abū al-Qāsim Muḥammad
ibn ʿAbd Allāh ibn ʿAbd al-Muṭṭalib ibn Hāshi. Dengan
lahirnya nabi Muhammad SAW maka dari situlah perubahan yang besar
akan terjadi di Arabian.
Sejarah bangsa arab hanya dapat di ketahui hingga sampai 150 SM,
semua itu disebabkan karena penduduk padang pasir ini hampir tidak
diketahui oleh dunia luar, bagaimana tidak, bangsa tersebut
dikelilingi oleh padang pasir seluas kira-kira 1000 Km, dan di bagian
barat nya di halangi oleh laut Merah. Tidak hanya dari letaknya saja
yang terisolasi, bangsa arab terpecah belah menjadi berbagai suku, dan di setiap suku ada beberapa Kabilah (clan). Kabilah yang berkuasa akan memimpin suku untuk saling berperang satu sama lain, peperangan itu
timbul akibat keinginan untuk bertahan hidup, mengetahui disana
kehidupan sangatlah keras dan kejam, siapa yang kuat dialah yang akan
menghuni tanah dengan rumput yang hijau dan sumber air yang
berlimpah, dan siapa yang kalah, akan pergi atau menjadi budak -
budak kabilah yang menang, sistem yang diguankan dalam perbudakan
adalah sistem patrilineal.
Wanita di bangsa Arab pada masa tersebut mempunyai kedudukan yang sangat rendah, mereka hanya diguanakan sebagai objek sex bagi kaum laki - laki, maka dari itu
bagi siapa saja yang melahirkan anak perempuan, itu adalah suatu yang hina dan akan menjadikan
sebuah aib baginya. Semua dikarenakan dianggap wanita itu lemah, tidak
bisa diandalkan di medan pertempuran. Oleh sebab itulah setiap
orang tua yang melahirkan anak perempuan, mereka tidak segan-segan
untuk membunuhnya, dengan cara mengubur hidup hidup bayi tersebut.
Namun semua itu tidaklah berlaku bagi kabilah yang berjaya,
dan berkuasa di daerahnya, sebaliknya, perempuan - perempuan yang hidup di bawah kabilah yang berkuasa dilindung oleh kaumnya.
Masyarakat Arab hidup dengan cara nomaden atau berpindah-pindah dari musim ke musim, dengan tujuan utumanya adalah berdagang. Daerah Arab adalah wilayah yang sangat gersang, tidak semua bahan makanan dapat tumbuh di wilayah tersebut, sehingga memaksa meraka untuk pindah ke luar daerah mereka untuk berdagang. Yaman adalah salah satu tujuan utama bangsa arab, Yaman adalah salah satu tempat yang subur untuk bercocok tanam. Bangsa Arab membeli dari orang orang Yaman, dan kemudian menjualnya kembali ke Arab.